Penting : Asuransi Perjalanan

............ ............
Belakangan, sejak maraknya serangan virus flu babi (swine flu, ato virus H1N1) ke berbagai penjuru dunia dan yang telah memakan banyak korban jiwa, saya kebanjiran email dari teman-teman yang menanyakan, seberapa penting fungsi asuransi perjalanan untuk mereka yang ingin traveling?


Seperti diketahui, saat traveling, tubuh kita cenderung lebih mudah terserang penyakit. Ini bisa terjadi lantaran selama perjalanan, daya tahan tubuh kita cenderung melemah karena kurang istirahat, kurangnya asupan gizi dari makanan yang kita makan di perjalanan maupun perbedaan suhu udara di tempat tujuan. Dalam kondisi seperti ini, maka berbagai jenis penyakit bisa dengan mudah menjangkiti tubuh.

Saat tubuh menjadi sakit, maka besar kemungkinan rencana perjalanan bakal batal, atau paling tidak mengalami penyesuaian. Kebanyakan dari kita, saat traveling ke luar negeri selalu telah mempersiapkan segala hal jauh-jauh hari. Tiket pesawat sudah dibeli, demikian halnya dengan penginapan. Nah, dengan maraknya maskapai penerbangan low-fare, seringkali dalam salah satu persyaratannya, kita nggak diizinkan merubah tanggal penerbangan dengan alasan apapun. Maka, ketika kita jatuh sakit di perjalanan yang mengakibatkan perjalanan harus diubah, tiket pesawat yang sudah dibeli seringkali jadi hangus lantaran tak terpakai. Akibatnya, kita harus membeli tiket pesawat yang baru. Nah, celakanya, jika kita membeli tiket penerbangan internasional secara mendadak, harganya cenderung mahal sekali. Namun, karena nggak ada pilihan lagi, maka kita harus membelinya. Tanpa coverage dari asuransi perjalanan, kita sendiri yang akan menanggung kerugian yang diakibatkan dari pembelian tiket pesawat yang baru tersebut.

Hal lainnya, yang masih berhubungan dengan serangan penyakit di luar negeri. Apabila kita sampai jatuh sakit dan harus opname di rumah sakit setempat, bisa dibayangkan berapa besar biaya yang harus kita keluarkan. Apalagi biaya perawatan rumah sakit di luar negeri kebanyakan jauh lebih mahal daripada rumah sakit di Indonesia. Lantas, siapa yang bakal menanggung biaya tersebut jika kita tidak tercover oleh asuransi?

Dengan kacaunya jadwal perjalanan yang diakibatkan oleh hal-hal di atas, efek lainnya yang musti dipikirkan adalah semua penginapan yang sudah kita pesan, bisa jadi akan terkena dampaknya pula. Kerugian terbesar bakal kita alami apabila kita traveling dengan jadwal berpindah-pindah kota/negara dengan tenggat waktu relatif singkat di tiap kota/negara. Misal, dalam sebuah perjalanan kita berencana mengunjungi 8 kota selama 10 hari. Nah, saat masih menjalani rute hari ke 4, kita jatuh sakit sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan selanjutnya. Sisa hari perjalanan yang 6 hari tersebut akan mengakibatkan kerugian signifikan yang harus kita tanggung.

Biasanya, apabila kita membatalkan penginapan yang sudah kita pesan jauh-jauh hari dengan mendadak, ada dua kemungkinan konsekuensi yang harus kita terima, yakni: biaya penginapan akan dikembalikan dengan prosentase ganti rugi yang tinggi, atau bahkan yang terjelek, semua pembayaran kita dianggap hangus (tidak ada pengembalian dalam bentuk apapun). Sementara di lain pihak, kita perlu memesan penginapan yang baru sampai tiba waktu kita pulang ke tanah air. Tanpa adanya asuransi perjalanan, semua itu akan menjadi tanggungan kita.


Kemungkinan lain yang sering terjadi dalam sebuah perjalanan adalah, terjadinya penundaan penerbangan. Nah, jika kebetulan jadwal perjalanan kita padat di mana dalam 1 hari ada kemungkinan kita harus meneruskan perjalanan dengan berganti pesawat beberapa kali, sebuah penundaan bisa berakibat kita ketinggalan pesawat selanjutnya. Jika maskapai yang kita gunakan untuk penerbangan terusan berasal dari perusahaan yang sama, ada kemungkinan kita akan diterbangkan dengan pesawat berikutnya. Yang jadi masalah, apabila pesawat terusan yang kita pakai berasal dari maskapai yang berbeda. Kerugian secara finansial dalam hal ini harus kita tanggung sendiri karena kita harus membeli tiket pesawat yang baru, atau bahkan yang terburuk, sambil menunggu pesawat yang berangkat berikutnya, kita harus menyewa kamar hotel untuk menginap.

Yang seringkali saya alami saat traveling adalah, tertundanya pengiriman bagasi yang diakibatkan oleh kesalahan pengiriman. Pernah dalam perjalanan ke Perth (Australia) dari Bali, bagasi saya tertunda selama 4 hari. Bagasi tersebut ternyata terkirim ke... Tokyo!! Akibatnya, selama 4 hari saya harus berbelanja baju dan perlengkapan mandi yang baru. Tanpa perlindungan asuransi perjalanan, tentu saja semua biaya tersebut harus saya tanggung sendiri.

Masih banyak manfaat-manfaat lain yang bisa diperoleh dengan membekali diri kita asuransi perjalanan saat traveling. Dibandingkan dengan resiko yang bisa terjadi pada kita saat berperjalanan, biaya polis asuransi perjalanan relatif murah. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa menghubungi saya via email di travelhemat@yahoo.com supaya bisa saya kirimkan info yang lebih detil.

Bahkan, salah satu manfaat ’tak tertulis’ yang sering kali tidak kita pikirkan adalah: Jika kita berencana untuk mengunjungi negara-negara yang mensyaratkan WNI untuk mengajukan aplikasi visa sebelum keberangkatan (seperti USA, Canada, Australia , Jepang, Korea, Eropa), ternyata oleh pihak kedutaan besar negara yang bersangkutan, saat kita mengajukan aplikasi permohonan visa dengan menyertakan polis asuransi perjalanan, besar kemungkinan permohonan visa kita akan disetujui. Ini bisa jadi karena kita dianggap traveller yang serius dan profesional sehingga mereka tidak ragu untuk menerbitkan visa kunjungan ke negaranya buat kita. Stt…. info ini saya dapatkan dari beberapa teman yang bekerja di bagian visa di berbagai kedutaan negara asing.

Sumber:
............ ............