Pandangan Orangtua Terhadap Seksualitas Pra Nikah

............ ............
Seksualitas pra nikah dan orangtua. Umumnya orangtua membenci anaknya saat lakukan suatu hal yang tidak sempat mereka kerjakan pada mulanya, layaknya melihat film dewasa. Waktu muda orangtua kita barangkali berlainan dengan waktu muda kita ; di waktu mereka belum ada internet yang gampang buat dibuka hingga masih sukar buat memperoleh info tentang content dewasa.


Problem ini sesudah itu membawa orangtua ke didalam emosi yang tidak terkontrol hingga jadi terkesan memenjarakan kebebasan anak. Bukan sekedar itu, orangtua juga kadang-kadang jadi tabu buat mengemukakan problem seks terhadap anak.

Perihal ini buat anak jadi terpacu buat melacak pengetahuan seks di tempat lain tanpa ada pendamping yang bisa menyaring info tersebut. Selanjutnya, anak jadi terlibat pada kasus seksualitas pra nikah yang terlarang.
Jadi orangtua yang jadikan contoh oleh anak-anaknya, tentunya kita tidak tertutup pada perihal yang buat mereka penasaran. Rasa penasaran seorang anak akan jadi bencana bila kita tidak lakukan pengawasan atau komunikasi yang benar dengan mereka.

Kita terus mesti mengemukakan pendidikan seks dengan umum dan terus berikan batasan pengetahuan pada mereka supaya tidak jadi liar. Misalnya, layaknya berikan pendidikan tentang asal-muasal terbentuknya anak.
Janganlah jadi tabu buat mengemukakan perihal yang mereka pingin ketahui dan kita juga mesti terus membatasi diri supaya tidak sangat kontras menceritakan semua perihal perihal seks.

Intinya, janganlah sangat tertutup dan janganlah sangat vulgar. Sisipi pendidikan seksualitas pra nikah pada anak-anak kita dengan agama, hingga pendidikan seks yang mereka peroleh justru jadi tameng supaya tidak terjadi perbuatan nista yang merugikan banyak pihak.

Sumber:
............ ............